Para peneliti memantau 1 juta aplikasi di Play Store. Mereka menemukan cukup banyak aplikasi palsu. Meski tidak mengandung malware, aplikasi tersebut meminta izin untuk mengakses data yang tidak berhubungan dengan bisnis mereka. Dua contohnya adalah Hill Climb Racing dan Temple Run.
Dalam memproses begitu banyak aplikasi, para peneliti menggunakan jaringan neural dan machine learning. Alogaritma ditetapkan guna mencari deskripsi teks yang sama dan ikon yang secara visual mirip dengan 10.000 aplikasi populer. Hasilnya ada 49.608 aplikasi yang menyimpan potensi ancaman.
Para peneliti turut menggunakan VirusTotal, sebanyak 7.246 aplikasi ditandai berbahaya. Sebanyak 2.040 di antaranya palsu dan memiliki resiko tinggi.
Selain itu sebanyak 1.565 di antaranya punya lima izin sensitif. Dan 1.407 aplikasi menanamkan perpustakaan iklan pihak ketiga.
Selain itu sebanyak 1.565 di antaranya punya lima izin sensitif. Dan 1.407 aplikasi menanamkan perpustakaan iklan pihak ketiga.
Temuan ini sudah dilaporkan ke Google dan aplikasi dinilai berbahaya langsung ditendang dari Play Store. Tim Google turut mengatakan saat ini jumlah aplikasi yang ditolak masuk ke Play Store meningkat 55% dari tahun lalu. Sementara aplikasi yang ditangguhkan mencapai 66%, demikian dilansir dari GSM Arena, Selasa (25/6/2019)
Loading...
0 komentar:
Posting Komentar