Salah satu nama yang disoraki di acara itu adalah Politisi PDIP, Adian Napitupulu. Nama Adian yang juga panitia pelaksana acara itu bergema di Ballroom Hotel itu.
Usai acara, Adian mengatakan, bahwa persoalan penunjukan Menteri adalah hak prerogatif Presiden. Menurutnya, Jokowi sudah mengantongi nama karena bukan hanya jabatan Menteri yang disebut, melainkan juga Duta Besar.
"Jadi menteri? Enggak kuat. Saya enggak kuat kalau jadi menteri, kalau presidennya Jokowi, capeknya ampun," ucap Adian.
Saat ditanya, jika Jokowi yang menunjuk langsung dia sebagai Menteri, Adian masih menjawab diplomatis. Menurutnya, untuk menjadi seorang Menteri di pemerintahan Jokowi butuh energi lebih.
"Aduh, untuk jadi menterinya Pak Jokowi, dia paling tidak harus memiliki setengah energinya Pak Jokowi. Kalau saya, saya pasang jantung 5, enggak kuat ngikutin jalannya Jokowi," ucapnya.
Namun, jika keputusan partai yang menginginkan, Adian mengaku akan berbincang dulu dengan internal partai. "Ya saya akan ngobrol sama partai dulu lah," katanya.
Di acara tersebut banyak peserta, entah berasal dari aktivis atau mahasiswa yang mengenakan Jaket bertuliskam nama Adian Napitupulu. Jaket itu di bagian depan juga memampang logo PDIP.
Di satu sisi, Menurut Adian, banyak sekali aktivis yang sebetulnya siap untuk mengisi berbagai posisi seperti Menteri, Duta Besar, maupun petinggi BUMN.
"Saya berterima kasih karena ada penawaran terbuka bapak presiden tadi. Artinya adalah ini luar biasa, dia menyampaikan penyampaian terbuka bagi teman-teman aktivis 98, terbuka bagi orang, dan media, dan saya mengapresiasi tawaran itu. Saya senang mendapat kepercayaan itu," kata Adian yang juga ketua Panitia acara. [vv]
Loading...
0 komentar:
Posting Komentar