Banyak yang mengira bahwa dengan punya channel youtube, bikin video, dan ‘modal tampang doang’ bisa langsung bikin hidup foya-foya tanpa butuh gaji bulanan (persetan kerja kantoran).
Seratus persen keliru.
Lagipula cara mendapat uang dari Youtube tidak semudah itu.
Kamu tertarik menjadi Youtuber dengan penghasilan bulanan menakjubkan seperti mereka? Kami punya beberapa informasi mengenai penghasilan bulanan seorang Youtuber, dan bagaimana cara mendapatkan uang dari Youtube!
Sumber-Sumber Pendapatan Youtuber
Sebelum masuk ke topik utama mengenai cara mendapatkan uang dari youtube, kami akan membahas sedikit fakta-fakta mengenai angka penghasilan Youtuber perbulannya.
Youtuber paling fenomenal di planet ini, Felix Kjellberg alias “PewDiePie”, melalui kanalnya berhasil meraih total pendapatan 15,5 juta US$ (219 milyar rupiah) dalam satu tahun, dan lebih simpelnya lagi 18 milyar rupiah perbulan.
Lumayan besar ya? Angka yang bisa membuat kita semua merasa miskin.
Youtuber paling fenomenal di Indonesia, Atta Halilintar, bisa mendapatkan 475 juta rupiah perbulannya. Sementara Ria Ricis bisa menghasilkan 380 juta perbulan, Deddy Corbuzier 185 juta, dan Karin Novilda (awkarin) sekitar 50 juta.
Beberapa Youtuber seperti tanboy kun bisa meraup sekitar 85 juta rupiah per bulan, dan channel dengan subscriber 100.000-an bisa mengantongi 12 hingga 14 juta rupiah perbulan.
Melihat gambaran di atas, kenapa channel yang lumayan populer seperti Fitra Eri (728 ribu subs) hanya berpenghasilan 20 juta rupiah perbulannya?
Oke ini akan kita bahas nanti. Tapi sebelumnya, apa saja sumber pendapatan youtuber?
1. Youtube Ads
Kebanyakan orang menganggap iklan sebagai cara paling efektif untuk mendapat uang dari Youtube. Kalau kamu masih berpendapat demikian, kami sarankan untuk terus membaca artikel ini karena ternyata kamu salah besar!
Pendapatan terbesar seorang Youtuber populer bukanlah dari iklan-iklan Youtube (AdSense).
Pernah mendengar Adpocalypse? Sejak tahun 2018 Youtube mengeluarkan suatu kebijakan yang kontroversial dimana banyak youtuber-youtuber kecil akhirnya di ”demonetize” alias tidak bisa mendapatkan penghasilan bulanan dari iklan.
Jadi untuk kamu yang masih mengharapkan penghasilan super besar dari Youtube Ads, siap-siap untuk gigit jari.
Sejak 2018, Youtube menetapkan bahwa channel yang mau memasang Youtube Ads harus memiliki subscriber setidaknya 1000 orang di 1 tahun terakhir dan sudah ditonton minimal 4000 jam di 1 tahun terakhir.
Lalu gimana nasib kamu yang ingin kaya dan mendapat penghasilan bulanan jutaan dari Youtube?
4000 jam adalah 240.000 menit, dan kalau setiap orang menonton konten kamu sekitar 3 menit, artinya kamu harus menargetkan minimal 80.000 view per tahun.
Banyak bukan? Kalau kamu hanya upload satu video per bulan, ini jelas mustahil. Tapi kalau kamu rajin membuat video, misalnya 2 video per minggu maka dalam satu tahun kamu sudah membuat setidaknya 96 video.
Kalau masing-masing video ditonton oleh 900 orang, maka total view yang kamu dapat adalah 86.400 view, sudah mencapai target view per tahun.
Ada dua faktor utama penentu penghasilan dari YouTube Ads, yaitu CPM dan CPC.
CPM atau Cost per Mille adalah bayaran per 1000 tayangan. CPM youtuber Indonesia biasanyaberkisar di 6500 – 7500 rupiah (per 1000 tayangan).
CPC atau Cost per Click adalah bayaran per klik iklan, dan ini sangat bervariasi namun biasanyaberkisar di 5000 – 12.000 rupiah (per klik iklan).
Perlu diketahui juga bahwa rata-rata CTR (Click Through Rate) iklan youtube hanya 0,3%. Ini berarti dari 1000 tayangan, kamu hanya akan mendapat 3 klik.
Semua perhitungan diatas sangat bergantung banyak hal, salah satunya tema video. Kami menggunakan kata ‘biasanya‘ dengan pertimbangan bahwa kebanyakan youtuber Indo hanya membahas seputar game, makanan, gadget, dan gaya hidup.
Tapi tidak perlu khawatir, karena sebenarnya cara diatas adalah yang paling sulit, dan justru kebanyakan Youtuber besar tidak mengandalkan penghasilan bulanan dari sini. Sebut saja James Beattie, yang berkata terang-terangan bahwa iklan di Youtube hanya menyumbang sekitar 3% pendapatannya per bulan.
Berikut adalah tabel beberapa penghasilan bulanan youtuber terkenal, dan bisa dilihat bahwa pendapatannya tidak selalu sebanding dengan jumlah subscriber.
Kesimpulannya, untuk youtuber kecil adan pemula, kami tidak menyarankan untuk fokus pada penghasilan dari Youtube Ads.
2. Affiliate Marketing
Sebelum membahas mengenai affiliate marketing, kami ingin membahas apa itu penjualan terafiliasi.
Kamu yang terbiasa mendapatkan penghasilan bulanan sebagai karyawan mungkin agak asing dengan istilah afiliasi. Namun bagi para selebriti, selebgram, dan artis-artis media sosial lainnya, afiliasi merupakan salah satu sumber penghasilan yang cukup besar.
Afiliasi bisa dikatakan sistem marketing dimana kamu akan mendapatkan komisi untuk setiap produk yang berhasil kamu jual. Dalam hal ini melalui channel youtube.
Cara gabung affiliate marketing adalah, masuk ke satu situs e-commerce besar, dan registrasikan akun afiliasi kamu. Setelah selesai register, kamu bisa mulai menjual produk yang ada di toko tersebut ke orang lain.
Untuk setiap produk yang terjual, kamu akan dapat komisi yang berkisar antara 2% untuk perangkat elektronik, sampai 10% untuk produk fashion.
Misal kamu punya channel youtube tentang celana dalam, lalu kamu memasang link afiliasi di deskripsi video. Kalau ada satu pengunjung yang klik link tersebut, lalu beli celana dalam seharga 50ribu, maka kamu akan mendapat komisi sebesar 5ribu rupiah (komisi 10%).
Di gambar diatas kita bisa lihat Marques Brownlee, atau MKBHD (channel youtube-nya), yang sedang mereview smartphone dan memberi skor untuk setiap merk.
Ini adalah contoh affiliate marketing, dimana sebuah brand membayar MKBHD untuk mengulas satu tipe ponselnya, memberikan skor bagus, dan memasang link belanja di bagian deskripsi video.
Salah satu e-commerce yang gencar dengan program affiliate marketingnya adalah Amazon. Melalui Amazon Associate Program, banyak Youtuber yang “digaji” per bulannya melalui komisi penjualan hingga pemberian barang.
Selain Amazon ada beberapa perusahaan lain yang menyediakan program afiliasi. Sebut saja Blibli, Bukalapak, eBay’s in-house Affiliate Program, Lazada, Blanja, Bhinneka, dan masih banyak lagi.
Program afiliasi ini diciptakan untuk memanfaatkan momen keterbukaan informasi yang sangat luas. Melalui Youtuber, banyak brand dan toko online yang bisa beriklan dengan murah, cukup dengan memberikan komisi. Link afiliasi bukan hanya bisa dipasang di youtube, melainkan juga di website.
Bentuk afiliasi ini tidak seperti iklan jaman dulu yang alay. Untuk mendapat penghasilan dari affiliate marketing, kamu bisa membuat ulasan produk, tutorial produk, hingga perbandingan produk.
Kalau kamu melihat seorang youtuber atau website membahas atau menyebut sebuah merk, bisa dipastikan ia sedang melakukan affiliate marketing, karena ternyata video-video semacam itu merupakan sumber pendapatan terbesar seorang Youtuber.
Kesimpulannya, bagi kamu yang ingin terjun di ‘bisnis’ Youtube, jangan anggap sepele program afiliasi ini, dan jadikan ia sebagai salah satu sumber pendapatan utama.
3. Berjualan
Mungkin kamu sedikit mengerenyitkan dahi ketika melihat saran ini.
Tidak perlu heran, karena berjualan sesuatu sebagai seorang Youtuber bukanlah sebuah kewajiban. Tapi, kalau kamu serius mau berbisnis dan menghasilkan banyak uang, maka berjualan di Youtube adalah suatu keharusan.
Sederhananya, menjadi seorang Youtuber adalah suatu proses branding. Kamu mengumpulkan pengikut sebanyak-banyaknya dan kemudian kamu berjualan! Suatu strategi marketing yang ciamik bukan? Kalau semuanya lancar, bisa dipastikan gaji kantoran kamu tidak ada apa-apanya dibandingkan penghasilan dari Youtube..
Youtuber seperti Tanboykun bisa dengan mudah jualan makanan, karena channelnya memang seputar makan. Dijamin jadi tajir kalau dia jual indomie dengan untung 500 perak saja per bungkus.
Kalau mau hitung-hitungan, jualan barang sendiri lebih menguntungkan dari affiliate marketing. Misal, kamu berhasil menjual sebuah celana dalam di bukalapak seharga 50 ribu. Dari penjualan itu, ternyata untungnya 10 ribu, maka bukalapak harus memberikan 5 ribu ke kamu sebagai komisi, dan bukalapak ambil untung 5 ribu juga.
Bayangkan kalau kamu menjual celana dalam milik sendiri, dengan harga yang sama. Keuntungan yang akan didapat adalah 10 ribu. Dua kali lipatnya bukan?
Kekurangan dari berjualan sendiri ini adalah kegiatan operasionalnya yang memakan banyak waktu dan tenaga. Kamu harus mengatur barang sendiri, mengirim, menjual, mencatat, dan lain lain. Itulah kenapa kebanyakan publisher dan youtuber tetap stay di affiliate marketing, karena yang dilakukan cuma memasarkan, bukan ribet berjualan.
Sebenarnya ada dua cara lain yang amat mudah, bahkan tidak perlu penjelasan khusus untuk hal ini, yang bisa memberikan pendapatan bulanan tambahan bagi Youtuber. Cara ini adalah crowdfunding serta brand deals.
Tapi, kedua cara itu baru bisa kamu lakukan kalau sudah berhasil membangun channel yang besar.
Kemudian, untuk meraup pendapatan sebesar-besarnya dari Youtube, kamu tentu harus melakukan kelima cara yang kami berikan disini. Kalau kamu berpikir bahwa Youtube adalah bisnis, kamu sudah berada di jalur yang tepat. Saat ini Youtube bukan hanya platform berbagi video, melainkan platform bisnis super besar.
Namun ada satu hal penting yang sering diutarakan oleh Youtuber besar dan ternama. Hal ini adalah, pertama kali kamu mulai nge-Youtube jangan pernah berpikir tentang uang.
Kamu harus punya semangat untuk berbagi, sehingga tetap antusias untuk membuat konten yang menarik. Dengan begitu, kamu bisa membuat pengaruh yang besar dan bukan mengejar subscriber semata-mata demi uang.
Dengan mengejar passion, kamu bisa membuat video yang menarik dan yakinlah bahwa kamu bisa membangun subscriber yang besar. Karena setiap tema video ada pasarnya masing-masing, tidak perlu kuatir tidak mendapat views.
Nah ketika influence kamu sudah besar, model-model bisnis yang sudah kami jelaskan diatas akan dengan mudah kamu terapkan dan tentunya akan membuat penghasilan bulanan kamu membengkak.
Bagaimana pendapatmu? Tinggalkan komentar dibawah!
Loading...
0 komentar:
Posting Komentar